Wednesday, October 27, 2010

Lebih Dahulu Mengucap Salam

Jika Anda ingin berkenalan dengan seseorang, hendaklah Anda memulai dengan mengucap salam karena sikap itu mempunyai daya tarik tersendiri bagi orang tersebut, selain itu juga mendapat pahala yang besar di sisi Allah.

Apabila Anda sudah berkenalan dengan seseorang dan beberapa hari kemudian Anda berpapasan dengan orang tersebut hendaklah Anda mendahului menyapa dan mengucapkan salam agar pertemuan yang pertama tidak hilang dengan sia-sia.

Hal ini karena pertemuan kedua merupakan penopang bagi pertemuan pertama.

"Sebaik-baik kamu adalah yang lebih dahulu mengucapkan salam."



Memanggilnya dengan Panggilan yang Paling Disukai

Pada zaman ini banyak orang menggunakan nama-nama aneh yang hanya asal ucap saja. Lebih aneh lagi banyak orang merasa bangga jika menyandang nama-nama itu, sehinggga jika ada orang yang memanggilnya dengan menggunakan nama aslinya maka ia akan marah.

Tatkala kita sudah menjadi umat Muhammad saw., kita mempunyai kewajiban agar memanggil orang lain dengan panggilan yang ia sukai, karena hal itu dapat mempererat hubungan kita dengan orang tersebut.

Ada sebagian ikhwah yang memanggil orang yang lebih tua dan lebih tinggi (pangkatnya) darinya dengan menggunakan nama saja tanpa ada embel-embel-nya.. la menganggap bahwa sikap itu adalah bentuk penerapan dari makna ukhuwah Islamiah. Maka kita jumpai ada seorang mahasiswa yang memanggil dosennya dengan "akh", ada juga di antara ikhwah yang tatkala mempersilakan penceramah hanya dengan menggunakan nama-nya saja dengan anggapan bahwa sikap itu lebih menjauhkan dari sikap riya'. Padahal embel-embel itu adalah wajar dan merupakan haknya, bukan buatannya sendin. Lalu bagaimana orang-orang dapat mengenal penceramah tersebut dengan betul, jika nama yang dimiliki oleh penceramah juga dimiliki oleh banyak orang? Di manakah pula kita meletakkan sabda Rasul, "Tempatkanlah orang lain pada posisi mereka?"

Di beberapa tempat ada yang memanggil dengan menggunakan kunyah, seperti: wahai, Abu Muhammad! atau wahai, Abu Hasan! Barangkali ini lebih halus didengar dan lebih dapat diterima oleh hati.

No comments:

Post a Comment